Minggu, 21 September 2008

Buka puasa di Cipinang & Istana Wapres

Sungguh pengalaman yang emosional. Kamis, pengajian & buka puasa di Lapas Cipinang bersama Pa Rokhmin Dahuri, mantan Menteri Kelautan & Perikanan. Hampir seratus orang sahabat yang hadir, buka puasa & sholat Magrib. Tidak dilanjutkan sholat Isya & Taraweh karena ijinnya cuma sampai 18.30. Para sahabat satu persatu bicara pendek tentang kesan selama bergaul dg Pa Rokhmin. Pejabat, wartawan, dosen, seniman, mahasiswa & pengusaha, semuanya menaruh hormat kepada Pa Rokhmin, meski Pengadilan Tipikor memvonisnya 7 tahun penjara karena menerima gratifikasi.
Ya, semua kita pasti pernah khilaf. Pejabat yg masih berkuasa, aktivis yg idealis, termasuk petinggi & staf KPK pasti pernah khilaf, disengaja maupun tidak. Namun, kita tidak tahu, apakah dengan terungkapnya khilaf itu (seperti yang dialami Pa Rokhmin) atau belum terungkapnya khilaf itu (seperti kita masih bebas seolah tanpa dosa) merupakan bentuk kasih sayang Allah SwT atau sebaliknya merupakan laknat? Hanya Allah yang tahu.
Masuknya Pa Rokhmin dalam penjara boleh jadi sebagai wujud kasih sayang Allah kepada beliau, karena di penjara ruang gerak untuk berbuat dosa kian terbatas & waktu utk merenungi eksistensi diri kian intensif. Wallahu'alam.
Jum'at, buka puasa & taraweh bersama di Istana Wapres. Juga emosional, karena di situ hadir alumni HMI dari berbagai profesi. Penguasa, pengusaha, aktivis LSM, hakim, BPK, bankir berbaur sambil bernostalgia tentang "usaha pasti sampai". Beberapa tahun lalu, Pa Rokhmin juga hadir di tempat ini. Tapi kali ini, Pa Rokhmin tidak mungkin hadir di sini, justru karena dia dihukum oleh penguasa yang juga sesama aktivis HMI di masa lalu. Ya, hidup memang penuh misteri.
Maka marilah kita jalani sisa hidup sebaik-baiknya tanpa ambisi yg berlebihan...

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda